Sumber: merdeka.com
Ejakulasi dini adalah keluhan seks yang paling banyak dirasakan oleh sebagian besar pria. Umumnya pria mengalami ejakulasi dini ini minimal satu kali dalam hidupnya. Ejakulasi dini sendiri merupakan orgasme yang terjadi terlalu cepat dan di luar dari keinginan pria dan terjadi baik pada sebelum maupun sesaat sesudah penetrasi seksual. Orgasme pada pria ditandai dengan keluarnya air mani yang menjadi gol dalam melakukan hubungan seksual pada umumnya. Tidak hanya pada hubungan badan saja, ejakulasi dini juga dapat terjadi pada saat masturbasi.
Sebenarnya sulit untuk mengindikasi apakah seorang pria mengalami ejakulasi dini atau tidak. Hal ini karena tidak standar waktu yang ideal terjadinya ejakulasi saat melakukan hubungan seksual. Setiap pasangan memiliki waktu yang berbeda-beda untuk mencapai kepuasannya dalam melakukan hubungan intim. Namun, rata-rata pria mengalami ejakulasi pada rentang waktu lima hingga tujuh menit saat melakukan hubungan seksual. Jika pria melakukannya lebih cepat dari waktu tersebut, maka ada kemungkinan bahwa pria tersebut terindikasi mengalami masalah ejakulasi dini.
Ketika seorang pria mengalami rangsangan secara seksual, maka sebuah sinyal akan diberikan dari otak ke organ reproduksi pria yang menyebabkan seorang pria mengalami ejakulasi. Proses ejakulasi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Tahapan pertama yaitu emisi. Tahapan emisi ini yaitu ketika sperma berpindah dari testis ke prostat untuk dicampur dengan cairan mani. Nantinya campuran sperma dan cairan mani tersebut akan dipindahkan kebagian bawah penis pria melalui saluran yang bernama vas deferens.
- Tahapan kedua yaitu pengeluaran, tahapan pengeluaran Ini biasa terjadi pada pria yang sedang mengalami orgasme. Pada tahapan ini, otot bagian bawah penis akan berkontraksi dan membuat campuran sperma dan mani tersebut keluar dari penis pria.
Saat campuran cairan tersebut keluar dari penis pria, maka pria akan berhenti mengalami ereksi. Walaupun begitu, seorang pria bisa mengalami ejakulasi tanpa mengalami ereksi.
Berdasarkan informasi di internet, ciri utama dari ejakulasi dini adalah ketidakmampuan pria untuk menahan ejakulasinya lebih dari satu menit setelah melakukan penetrasi. Masalah ejakulasi ini tidak hanya melibatkan aktivitas seksual bersama pasangan saja, tapi juga pada saat masturbasi. Terkadang ada pula pria yang mengalami ejakulasi dini, namun pada suatu waktu dia dapat melakukan ejakulasi dengan normal.
Ejakulasi dini ini tentunya dapat diatasi. Beberapa cara berikut dapat diikuti untuk cara mengatasi ejakulasi dini ini.
- Konseling atau psikoterapi
Konseling atau psikoterapi dengan psikolog merupakan langkah yang bisa pria lakukan jika sudah tidak bisa melakukan penanganan dengan cara sendiri. Konseling atau psikoterapi ini dapat membantu mencari akar masalah bagaimana seseorang mendapatkan masalah ejakulasi dini tersebut. Konseling atau psikoterapi ini dapat membahas masalah dalam hubungan, meredakan kecemasan, sekaligus dapat menumukan bagaimana cara untuk meredakan stres. Terapi ini juga dapat dipadukan dengan pemberian obat untuk meredakan masalah ejakulasi dini.
- Obat penunda orgasme
Pengonsumsian obat penunda orgasme ini merupakan salah satu alternatif yang bisa ANda lakukan untuk mencapai kepuasan dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangan dan agar terhindar dari ejakulasi dini. Anda bisa mendapatkan obat penunda orgasme ini dari dokter. Obat ini biasanya mengandung antidepresan dan analgesik. Pengomsumsian dari obat ini tentu saja memberikan efek samping diantaranya yaitu, mual, mengantuk, dan sakit kepala. Bagi sebagian pria, penggunaan antidepresan untuk mengatasi ejakulasi dini ini dapat menimbulkan hilangnya gairah seksual.